CARA SHOLAT DENGAN KHUSYU’
Pertama: Menghadirkan Hati.
Menghadirkan hati maksudnya adalah
disaat kita sedang sholat maka saat itu sedang bermunajat, sedang berdiri
berhadapan langsung dengan Sang Maha Kuasa, berdialog tanpa batas apapun. Maka
dalam keadaan seperti itu yakinlah bahwa Allah sedang melihat, memperhatikan
dan mengawasi gerak-gerik sholat kita. Benarkah sholat kita, dengan bacaan yang
benar atau penuh dengan kesalahan dan lain sebagainya.
Maka alangkah bodohnya kita, jika
kita sedang berhadapan langsung seperti itu, kita tidak merasa takut, atau
bergetar dengan keberadaanNya dihadapan kita.
Kedua: Anggap saat itu adalah sholat
yang terakhir.
Agar semakin khusyu’ anggaplah bahwa
sholat tersebut sholat yang terakhir kali kita lakukan, karena bisa jadi usai
shalat Allah mencabut nyawa kita. atau bayangkan, disaat kita sedang mengambil
wudhu tiba-tiba datang malaikat maut menghampiri kita dan mengabarkan kita,
bahwa usai sholat nanti dia akan mencabut nyawa kita. Subhanallah… bagaimanaka
shalat kita saat itu? Shalat dengan penuh kekhusyuan atau shalat dengan
main-main? Tentu kita akan sholat dengan sekhusyu’-khusyu’nya.
Ketiga: Tuma’ninah dan tidak
tergesa-gesa dalam shalat.
Tuma’ninah atau keadaan tenang dan
juga tidak tergesa-gesa juga merupakan cara agar shalat kita khusyu’. Sebab
dengan ketenangan kita akan bisa focus dengan bacaan dan juga gerakan dalam
shalat. Oleh karena itu, sebelum kita bertakbir memulai shalat, lebih dulu kita
tinggalkan segala perkara duniawi, bisa jadi disaat kita sedang shalat, namun
kita tergesar-gesa karena memikirkan masalah dunia (masakan, makanan, hp
facebook dll) yang bisa merusak kekhusyukan kita dalam shalat.
Keempat: Tadabbur ayat-ayat
dan dzikir-dzikir yang dibaca dalam shalat
Cara keempat ini sangat penting
untuk kita latih dan diterapkan saat shalat. Karena dengan mentadabburi ayat
dan dzikir yang kita baca, maka kita akan semakin mudah untuk menggapai
kekhusyuan dalam shalat. Banyak sekali orang yang hafal bacaan sholat, namun
sangat sedikit sekali yang faham dan mengerti bacaan tersebut.
Silahkan menghafal bacaan shalat,
tapi lebih baiknya lagi kita mampu meresapi maknanya. Sehingga pemahaman makna
akan menambah ketenangan jiwa dan akan memberi dampak baik disaat sedang shalat
atau disaat kita membaca surat lainnya dalam al Quran.
Kelima: Tartil dan memperbagus suara
dalam membaca Al Quran.
Allah SWT memerintahkan kita untuk
tartil disaat membaca Al Quran, terlebih lagi bacaan tersebut kita baca diwaktu
shalat. Begitu juga kita dianjurkan untuk memperindah suara kita agar imam
maupun makmum dalam shalat jamaah bisa tenang dan akhirnya mendapatkan
kekhusyuan. Sebaliknya, jika kita tergesa dalam membaca atau tidak tartil, dari
segi suara bacaan juga ‘disayangkan’. Maka hal tersebut tidak membuat kita
khusyu’ namun malah mengganggu dalam shalat.
Keenam: Arahkan pandangan hanya
ditempat sujud, dan tidak memalingkan kelainnya
Janganlah kita mengarahkan pandangan
kita selain ke tempat sujud, sebab hal tersebut akan mengganggu kekhusyukan
kita dalam shalat. Bahkan terdapat larangan dalam hadits untuk melihat ke atas
disaat kita shalat, begitu juga memalingkan seluruh atau sebagian badan kita
karena bisa membatalkan shalat kita, lantaran telah merubah qiblat disaat
sedang shalat.
Ketujuh: Hindari segala hal yang
bisa menyibukkan saat sedang shalat.
Seperti penggunaan alat-alat
elektronik (handphone, tv, , penggunaan pakaian yang kurang pas, serta hal-hal
lainnya yang bisa mengganggu kita dalam shalat. Maka hal-hal tersebut harus
kita hindari agar shalat kita senantiasa terjaga dan tidak merusak kekhusyukan
disaat sedang shalat.
Demikianlah beberapa kiat dan cara
agar kita mudah khusyu dalam shalat. Dengan menerapkan kiat-kiat diatas, kami
berharap semoga shalat kita senantiasa memberi pengaruh yang baik dalam
kehidupan kita sehari-hari.